AUDIT MANAJEMEN-Sap-Ak-Unkhair

-->
SILABUS PRODI S-1 AKUNTANSI
1. Mata Kuliah
2. Kode Mata Kuliah
3. SKS
4. Dosen
: AUDIT MANAJEMEN
:
: 3 SKS
: Dr. Mukhtar A. Adam, SE., MM  
  Iqbal M. Aris Ali, SE., S.Psi., MSA., Ak.

1. Deskripsi Mata Kuliah

Mata kuliah ini memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa tentang konsep pengauditan manajemen. Konsep ini akan membantu memberikan wawasan bagaimana penggunaan teknik audit untuk menganalisis efesiensi dan efektivitas entitas untuk mencapai tujuan. Pengauditan jenis ini ingin mengetahui optimalisasi (ekonomisasi) operasionalisasi entitas dengan membandingkan standar operasional dan regulasi. Mendukung dan memastikan operasional entitas dapat berjalan baik  dengan kemampuan mendeteksi risiko-risiko internal dan ekternal bisnis.

2. Tujuan Matakuliah

Setelah menempuh matakuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan:
  1. Konsep pengauditan manajemen.
  2. Menggunakan teknik audit untuk memastikan optimalisasi operasional entitas.
  3. Mengidentifikasi risiko bisnis.


3. Kompetensi Matakuliah

Mata kuliah ini diharapkan bisa memberikan kompetensi kepada mahasiswa dalam hal:
1.                  Pengetahuan mengenai konsep pengauditan manajemen.
2.                  Pengetahuan yang memadai dalam menerapkan teknik audit manajemen.
  1. Pengetahuan mengenal risiko operasional entitas.

4. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang digunakan adalah:
  1. Ceramah
  2. Diskusi kelompok
  3. Pengerjaan dan pembahasan Latihan Soal dan Tugas mandiri
  4. Studi kasus

5. Sistem Penilaian

Sistem penilaian adalah sebagai berikut :
Partisipasi/Keaktifan         20%
Tugas & Presentasi            20%
Middle Test                       30%
Final Test                          30%

6. Materi Rujukan (Referensi)

Wajib:
1          IBK. Bayangkara. 2008. Audit Manajemen: Prosedur dan Implementasi. Salemba empat. (IBK).
2          Amin Wijaya Tunggal. 2000. Management Audit: Suatu Pengantar, Rineka Cipta. (Amin).
3          Robert Tampubolon. 2005. Risk and Systems—Based Internal Audit, Elex Media Komputindo. (Robert).
4          Sondang P. Siagian. 1997. Audit Management, Bumi Aksara. (Sondang).
5          Sawyere’s, Intenal Auditing Buku 1,2,3. (Saw).
6          Tommie W.S and Aaron J.S. 2010. Fraud Auditing and Forencic Accounting, John Wiley & Son, Inc. (Tommie)
7          Hiro T. 1997. Standar Profesional Audit Internal, Kanisius. (Hiro).
8          Jurnal-jurnal yang relevan dengan perkuliahaan tersebut. (Jurnal)

Anjuran:
1          Rahmadi M, Adi B, dan Fajar H.R. 2007. Audit Sektor Publik, LEKPAP-BPPK. (Rahmadi et al.)
2          Theodorus M.T. 2011. Berpikir Kritis dalam Auditing, Salemba Empat. (Theodorus).
3          Howard S and Howard R.D. 2005. Techniques and Strategies for Detection 2nd ed, John Wiley & Son, Inc.  (Howard).

7. Topik Bahasan dan Materi Rujukan

Sesi
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Ref
1
Penjelasan umum  keseluruhan materi perkuliahan
·   Pengertian dan lingkup pengauditan manajemen.
·   Pentingnya pengauditan manajemen
Silabus
  
2
Konsep Dasar Audit Manajemen
·   Kerangka kerja
·   Prinsip dasar
·   Tahap pengauditan
IBK bab 1; Amin bab ; Saw
3
Mengenal Operasional Auditan
·   Memahami entitas dan manajemen
·   Melakukan reviu hasil audit sebelumnya
·   Mengidentifikasi risiko
Amin bab 4
4
Pemahaman dan Pengujian Pengendalian Intern
·   Memahami dengan informasi dan komunikasi
·   Penaksiran risiko
·   Memahami aktivitas pengendalian
·   Pengujian kepatuhan
Robert 4
5
Perencanaan dan Program Audit Manajemen
·   Program kerja audit
·   Tahapan kerja
·   Penyiapan program
IBK bab 2; Saw ; Hiro bab 4; Robert bab 8.
6
Pelaporan Audit Manajemen
·   Desain laporan audit
·   Memahami temuan
·   Memberikan informasi temuan
IBK bab 4; Hiro  6; Amin 4; Saw.
7
Kertas Kerja Audit
·   Pengertian kertas kerja
·   Teknik penyusunan kertas kerja
·   Isi kertas kerja
·   Arsip kertas kerja
IBK bab 3; Kanto bab 5; Hiro  6; Saw.
8
UJIAN TENGAH SEMESTER
9
Audit Fungsi Sumber Daya Manusia (SDM)
·   Pengertian Audit Manajemen SDM
·   Manfaat Audit Manajemen SDM
·    Strategi Pendekatan Audit Manajemen  SDM
IBK bab 5; Sondang bab 3; Saw.
10
Audit Fungsi Pemasaran
·   Manfaat audit pemasaran
·   Objek audit pemasaran
IBK bab 6; Sondang bab 5; Saw.
11
Audit Fungsi Produksi
·   Manfaat audit produksi
·   Objek audit produksi
IBK bab 7; Sondang bab 7; Saw.
12
Audit Kualitas Produk
·   Manfaat audit kualitas Produk
IBK bab 8; Saw.
13
Risk Assessment and Key Performance Indicators
·   Pengertian
·   Elemen KPI
·   Menyusun KPI
·   Indikator Risiko
Robert bab 9-10
14
Menditeksi Fraud
·   Pengertian dan motif fraud
·   Taksonomi dan evolusi  fraud
·   Metode diteksi fraud
Tommie bab 2 dan 7; Theodorus bab 9; Robert 11.
15
Psikologi Pengauditan
·   Sikap dan Perilaku auditor
·   Membangun komunikasi dengan auditan
·   Menditeksi kebohongan
Amin bab 3; Jurnal.
16
UJIAN AKHIR SEMESTER



Keterangan:
Setiap pertemuan selalu diikuti dengan penugasan yang bersifat:

a.      Kelompok: membuat ringkasan yang dibahas setiap minggu. Tugas dikumpulkan dalam bentuk hard copy. Saat ujian tengah semester setiap kelompok wajib membuat makalah berkaitan dengan tema yang telah dibahas dalam perkuliahan. Tugas tersebut dalam bentuk soft copy dengan format: Auditman_Mid_Kel 2 (tergantung kelompok berapa).
b.      Individu: melakukan pengauditan manajemen secara tim pada suatu entitas berdasarkan objek masalah. Dari kasus tersebut setiap individu wajib membuat kertas kerja audit. Tugas dikumpulkan dalam bentuk softcopy. Format softcopy dikirimkan via email ke: iqrafi@gmail.com . Dengan format: Auditman_final_nama. Contoh format: Auditman_final_Iqra.

Seluruh penugasan yang berupa hardcopy diketik dengan spasi 1,5 kertas A4, huruf standar, margin kiri 4 dan yang lain 3.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONSEPSI PSIKOLOGI PROYEKSI (Telaah Tentang Apperseption dan Apperseptive Distortion)

Gambar
KONSEPSI PSIKOLOGI PROYEKSI (Telaah Tentang Apperseption dan Apperseptive Distortion ) A. PENDAHULUAN Sebagian dari cara individu mereduksi perasaan tertekan, kecemasan, stress atau pun konflik adalah dengan melakukan mekanisme pertahanan diri baik yang ia lakukan secara sadar atau pun tidak. Sebagimana pendapat yang dikemukakan oleh Freud Such defense mechanisms are put into operation whenever anxiety signals a danger that the original unacceptable impulses may reemerge (Microsoft Encarta Encyclopedia 2002). Freud menggunakan istilah mekanisme pertahanan diri (defence mechanism) sebagai gambaran proses tak sadar untuk melindungi individu tersebut dari kecemasan melalui pemutarbalikan kenyataan. Pada dasarnya strategi-strategi ini tidak mengubah kondisi objektif bahaya dan hanya mengubah cara individu mempersepsi atau memikirkan masalah itu. Jadi, mekanisme pertahanan diri melibatkan unsur “penipuan diri.” Istilah mekanisme bukan merupakan istilah yang pal
Baca selengkapnya

MENGENAL FENOMENA KELOMPOK SOSIAL DAN PERILAKU KOLEKTIF

Latar Belakang Manusia dilahirkan seorang diri, meskipun manusia memiliki asasi untuk bertindak berdasarkan keinginan dan kebutuhan (indepedent—sepanjang tidak melewati atau melanggar ketentuan norma dan hukum yang telah menjadi pranata sosial. Meskipun demikian, dalam kehidupannya membutuhkan orang lain untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya, motivasi itu membuat individu tersebut berkelompok atau bermasyarakat. Manusia tidak dapat berdiri sendiri namun tergantung pada orang lain (interdependensi). Jika tidak, dapat dipastikan disamping tidak dapat memenuhi kebutuhan yang lebih fatal lagi dia dapat menderita dan kemudian mengalami kematian. Dalam hubungannya dengan manusia lain manusia berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan orang lain, karena manusia mempunyai naluri untuk selalu hidup dengan orang lain (gregariausness). Manusia menurut kodratnya itu dilahirkan untuk menjadi bagian dari suatu kebulatan masyarakat. Dengan demikian manusia itu merupakan bagian dari suatu kelom
Baca selengkapnya

FENOMENA GENDER DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL

Bab I. Pendahuluan Latar Belakang Negara-negara yang mengklaim dirinya sebagai negara demokrasi, memperjuangkan hak asasi manusia sangat berkepentingan dan menjadi keniscayaan membela hak-hak kaum perempuan. Isu jender akhir-akhir ini semakin ramai dibicarakan, walaupun jender itu sendiri tidak jarang diartikan secara keliru. Jender adalah suatu istilah yang relatif masih baru. Menurut Shorwalter, wacana jender mulai ramai dibicarakan pada awal tahun 1977, ketika sekelompok feminis di London tidak lagi memakai isu-isu lama seperti patriarchal atau sexist, tetapi menggantinya dengan isu Jender (gender discourse). Sebelumnya istilah sex dan gender digunakan secara rancu. Dimensi teologi jender masih belum banyak dibicarakan, padahal persepsi masyarakat terhadap jender banyak bersumber dari tradisi keagamaan. Ketimpangan peran sosial berdasarkan jender (gender inequality) dianggap sebagai divine creation, segalanya bersumber dari Tuhan. Berbeda dengan persepsi para feminis yang mengangga
Baca selengkapnya