Silabus Pasar Modal dan Keuangan Syariah



SILABUS PRODI S-1 AKUNTANSI
1. Mata Kuliah
2. Kode Mata Kuliah
3. SKS
4. Dosen
: PASAR MODAL DAN KEUANGAN SYARIAH
: 32523
: 3 SKS
: Iqbal M. Aris Ali, SE., S.Psi., MSA., Ak.


1. Deskripsi Matakuliah

Matakuliah ini membahas konsep, teori, dan praktik yang diselenggarakan pada pasar modal syariah dan menajemen pengelolaan keuangan syariah. dalam lembaga keuangan syariah. Model pendanaan yang masif dan signifikasn melalui pasar modal dalam struktur pemodalan entitas membuat mahasiswa menjadi urgen untuk memahaminya. Pembahasan dimulai dengan menjelaskan prinsip dalam keuangan Islam. Mahasiswa juga diperkenalkan analisis lembaga keuangan untuk menghindari larangan transaksi dalam syariah dan mempelajari teori akad dalam keuangan syariah. Memperkenalkan transaksi-transaksi pada pasar modal syariah beserta beserta derivatifnya yang mengalami evolusi. Memodifikasi sistem keungan syariah yang dinamis sejalan dengan inovasi keuangan. Bersama itu juga mahasiwa didorong untuk menggunakan daya nalar untuk mengkritisi modifikasi keuangan yang dipraktikkan dalam manajemen keungan pada lembaga keungan syariah.

2. Tujuan Matakuliah

Setelah mempelajari matakuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu mengenal dan mendeskripsikan:
  1. Konsep dasar prinsip keuangan syariah
  2. Metodologi Islamisasi keuangan
  3. Instrumen pasar modal syariah keuangan syariah

3. Kompetensi Matakuliah

Matakuliah ini diharapkan bisa memberikan kompetensi kepada mahasiswa dalam hal: 
1.                  Mampu memahami konsep keuangan syariah
2.                  Mampu memahami praktik keuangan syariah
3.      Mampu memahami produk dan istrumen pasar modal syariah lembaga keuangan syariah
4.                  Mampu memahami dasar manajemen risiko

4. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang digunakan adalah:
  1. Ceramah
  2. Diskusi kelompok
  3. Pengerjaan dan pembahasan latihan soal dan tugas mandiri
  4. Studi kasus

5. Sistem Penilaian

Sistem penilaian adalah sebagai berikut :
Partisipasi/Keaktifan         20%
Tugas & Presentasi            20%
Middle Test                       30%
Final Test                          30%

6. Bahan Acuan (Referensi)

Wajib:

1.      Achisien, H Iggi. 2000. Investasi Syariah di Pasar Modal; menggagas Konsep dan Praktik Menajemen Portofolio Syariah, Gramedia. Jakarta. (Achsien)
2.      Adiwarman A. Karim. 2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, RajaGrafindo. (Karim).
3.      Adiwarman A. Karim. Islamic Banking 3rd: Fiqh and Financial Analiysis, RajaGrafindo. (Karim).
4.      Ahmah Rodoni dan Abdul Hamid. 2008. Lembaga Keuangan Syariah, Zikrul. (Ahmad).
5.      Al-Mishri, Sami Abdul. 1990. Pilar-Pilar Ekonomi Islam, Pustaka Pelajar, Jakarta. (Al Mishri)
6.      Cecep Maskanul Hakim. 2011. Belajar Mudah Ekonomi Islam: Catatan Kritis Terhadap Dinamika Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia, Shuhuf Media Insani. (Cecep).
7.      Daud V dan Keon C. 2012. Buku Pintar Keuangan Syariah, Zaman. (Daud).
  1. Greuning, Van Hennie and Zamir Iqbal. 2008. Risk Analysis for Islamic Bank, the Worl Bank, Washington D.C. (Hennie).
9.      Ibrahim Warde. 2000. Islamic Finance, Pustaka Pelajar. (Ibrahim).
10.  Jamudin, 2011. Manajemen Keuangan dan Aktulisasi Syariah Modern, Andi Ofset, Yogyakarta. (Najmudin)
11.  Jurnal-jurnal yang relevan dalam pembahasan perkuliahan ini. 
12.  Mohamed Aslam Haneef. 2010. Pemikiran Ekonomi Islam Kontemporer, RajaGarfindo. (Mohammed).
13.  Soemitro, Andri. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Prenada Media, Jakarta. (Soemitro).
  1. Wahid, Nazaruddin Abdul. 2010.  Sukuk memahami dan membedah obligasi pada perbankan syariah. Ar-ruzz media. (Wahid).
15.  Zamir Iqbal dan Abbas Mirakhor. 2008. Pengantar Keuangan Islam: Teori dan Praktik, Kencana. (Zamir).


Anjuran:
1.      Abdullah Saeed. 2006. Menyoal Bank Syariah: Kritik atas Interpretasi Bunga Bank Kaum Neo-Revivalis, Paramadina. (Saeed).
  1. M. Kabir Hasan and Mervyn K.L (editor).  2007. Hand Book of Islamic Banking, Edward Elgar Publishing, Inc. (Kabir). 
  2.  M.A. Manan. 1992. Ekonomi Islam: Teori dan Praktik, Intermasa. (Manan).
4.      Muhammad Baqir Ash Shadr. 2008. Buku Induk Ekonomi Islam, Zahira. (Shadr).
5.      Muhammad Nejatullah Siddiqi. 2004. Kegiatan Ekonomi dalam Islam, Bumi Aksara. (Siddiqi).
  1. Musthafa Dib Al-Bugha. 2010. Buku Pintar Transaksi Syariah, Hikmah.(Musthafa).
7.      Sayyid Quthb. 1984. Keadilan Sosial dalam Islam, Pustaka. (Quthb).
8.      Syed Nawab Haider Naqvi. 2009. Menggagas Ekonomi Islam, Pustaka Pelajar. (Naqvi).

7. Topik Bahasan dan Bahan Acuan

Sesi
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Ref
1
Penjelasan umum  keseluruhan materi perkuliahan
·   Penjelasan umum tentang perkuliahan
·   Kontrak perkuliahan
Silabus
2
Kaidah Utama dalam bermuamalah
·   Kaidah utama dalam bermuamalah
·   Prinsip kepemilikan
·   Konsep time value of money
·   Kritik terhadap time value of money
·   Alternatif pemikiran dalam mengkonstruksi keuangan syariah  
Qardhawi
Al Mishri bab 2;
Achsien bab 4; Najmudin bab 4; Hanief bab 8
3
Prinsip-prinsip Dasar Keuangan Syariah
·   Larangan dalam keuangan syariah
·   Larangan zat dalam transaksi
·   Larangan selain zat
·   Tidak sah saat melakukan akad
Karim bab 3; Daud bab 3; Zamir bab 3.
4
Tinjauan Akad dalam Keuangan Syariah
·   Pengertian akad dan pentingnya dalam muamalah
·   Beragam akad dalam muamalah
Karim bab 4; Daud bab 4; Zamir bab 4.
5
Mendesain akad
·   Memahami kebutuhan dan kemampaun nasabah
·   Memahami karakteristik sumber dana
·   Memahami akad fiqhi
Karim bab 6; Daud bab 4; Ascarya bab 8.
6
Intermediasi Keuangan Syariah
·   Pembiayaan
·   Penghimpunan dana
·   Jasa keuangan
Karim bab 7; Daud bab 7; Zamir bab 5-6.
7
Penyimpangan dalam Pasar Modal Konvensional
·   Emiten memproduksi barang haram
·   Menjual sekuritas belum dimiliki
·   Tadlis, gharar, ribawi
·   Rekayasa permintaan dan penawaran
Nafik bab 8; Achsien bab 4.
8
UJIAN TENGAH SEMESTER
9
Modifikasi Keuangan dalam Sistem Keuangan Syariah
·   Lingkup modifikasi
·   Aplikasi modifikasi
Zamir bab 9; Najmudin 9
10
Manajemen Risiko Syariah
·   Jenis dan Karakter Risiko
·   Manajemen Pengawasan Risiko Syariah
·   Risiko dalam operasional Bank Syariah
Karim bab 12; Zamir bab 10; Hennie bab 5.
11
Penentuan Return Pembiayaan dan Profit Loss Sharing
·   Penetapan marjin
·   Penetapan nisbah bagi hasil
·   Penetapan return dalam pembiayaan
Karim bab 13; Daud bab 10; Nafik bab 4.
12
Pasar Modal Syariah: Saham
·   Pengertian saham syariah
·   Kriteria saham syariah
·   Indeks saham syariah
·   Transaksi saham syariah
Nafik bab 9-10; Achsien bab 7-8; Cecep bab 3.
13
Pasar Modal Syariah: Reksa Dana  
·   Pengertian, Karakteristik, Manfaat, dan Risiko
·   Mekanisme Reksadana Syariah
·   Nilai Aktiva Bersih
Soemitro bab 4; Nafik bab 10
14
Pasar Modal Syariah: Sukuk
·   Pengertian sukuk
·   Fatwa DSN tentang Sukuk
·   Perbedaan suku dan obligasi
·   Jenis sukuk
Wahid; Nafik bab 10; Cecep bab 4.
15
Pasar Modal Syariah Lanjutan: Sukuk
·   Proses penerbitan Sukuk
·   Struktur umum dan Dasar Sukuk
·   Contoh kasus sukuk
Wahid; Nafik bab 10; Cecep bab 4.
16
UJIAN AKHIR SEMESTER






 
Keterangan:
Setiap pertemuan selalu diikuti dengan penugasan yang bersifat:

a.      Kelompok: membuat makalah sesuai tema yang dibahas setiap minggu. Tugas dikumpulkan dalam bentuk hard copy.
b.      Individu: membuat resume berdasarkan tema yang telah dibahas setiap minggu saat perkuliahan yang akan membahas tema sesuai dengan silabus. Tugas tersebut dikumpulkan sesuai jadwal ujian dalam bentuk hard copy.

Seluruh penugasan yang berupa hardcopy diketik dengan spasi 1,5 kertas A4, huruf standar, margin kiri 4 dan yang lain 3.

Beberapa artikel, penugasan dan informasi terkait materi perkuliahan, konsultasi (ruang diskusi) dapat dijuga di akses melalui blog iqbalmarisali:



Konsultasi:
Iqbal M. Aris Ali, SE., S.Psi., MSA., Ak
Ruang Dosen Ekonomi Lt 2
Hp. 081340126527

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONSEPSI PSIKOLOGI PROYEKSI (Telaah Tentang Apperseption dan Apperseptive Distortion)

Gambar
KONSEPSI PSIKOLOGI PROYEKSI (Telaah Tentang Apperseption dan Apperseptive Distortion ) A. PENDAHULUAN Sebagian dari cara individu mereduksi perasaan tertekan, kecemasan, stress atau pun konflik adalah dengan melakukan mekanisme pertahanan diri baik yang ia lakukan secara sadar atau pun tidak. Sebagimana pendapat yang dikemukakan oleh Freud Such defense mechanisms are put into operation whenever anxiety signals a danger that the original unacceptable impulses may reemerge (Microsoft Encarta Encyclopedia 2002). Freud menggunakan istilah mekanisme pertahanan diri (defence mechanism) sebagai gambaran proses tak sadar untuk melindungi individu tersebut dari kecemasan melalui pemutarbalikan kenyataan. Pada dasarnya strategi-strategi ini tidak mengubah kondisi objektif bahaya dan hanya mengubah cara individu mempersepsi atau memikirkan masalah itu. Jadi, mekanisme pertahanan diri melibatkan unsur “penipuan diri.” Istilah mekanisme bukan merupakan istilah yang pal
Baca selengkapnya

MENGENAL FENOMENA KELOMPOK SOSIAL DAN PERILAKU KOLEKTIF

Latar Belakang Manusia dilahirkan seorang diri, meskipun manusia memiliki asasi untuk bertindak berdasarkan keinginan dan kebutuhan (indepedent—sepanjang tidak melewati atau melanggar ketentuan norma dan hukum yang telah menjadi pranata sosial. Meskipun demikian, dalam kehidupannya membutuhkan orang lain untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya, motivasi itu membuat individu tersebut berkelompok atau bermasyarakat. Manusia tidak dapat berdiri sendiri namun tergantung pada orang lain (interdependensi). Jika tidak, dapat dipastikan disamping tidak dapat memenuhi kebutuhan yang lebih fatal lagi dia dapat menderita dan kemudian mengalami kematian. Dalam hubungannya dengan manusia lain manusia berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan orang lain, karena manusia mempunyai naluri untuk selalu hidup dengan orang lain (gregariausness). Manusia menurut kodratnya itu dilahirkan untuk menjadi bagian dari suatu kebulatan masyarakat. Dengan demikian manusia itu merupakan bagian dari suatu kelom
Baca selengkapnya

FENOMENA GENDER DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL

Bab I. Pendahuluan Latar Belakang Negara-negara yang mengklaim dirinya sebagai negara demokrasi, memperjuangkan hak asasi manusia sangat berkepentingan dan menjadi keniscayaan membela hak-hak kaum perempuan. Isu jender akhir-akhir ini semakin ramai dibicarakan, walaupun jender itu sendiri tidak jarang diartikan secara keliru. Jender adalah suatu istilah yang relatif masih baru. Menurut Shorwalter, wacana jender mulai ramai dibicarakan pada awal tahun 1977, ketika sekelompok feminis di London tidak lagi memakai isu-isu lama seperti patriarchal atau sexist, tetapi menggantinya dengan isu Jender (gender discourse). Sebelumnya istilah sex dan gender digunakan secara rancu. Dimensi teologi jender masih belum banyak dibicarakan, padahal persepsi masyarakat terhadap jender banyak bersumber dari tradisi keagamaan. Ketimpangan peran sosial berdasarkan jender (gender inequality) dianggap sebagai divine creation, segalanya bersumber dari Tuhan. Berbeda dengan persepsi para feminis yang mengangga
Baca selengkapnya