Etis-Sap-ak-Unkhair

-->
SILABUS PRODI S-1 AKUNTANSI
1. Mata Kuliah
2. Kode Mata Kuliah
3. SKS
4. Dosen
: ETIKA BISNIS DAN PROFESI
:
: 3 SKS
: Iqbal M. Aris Ali, SE., S.Psi., MSA., Ak.


1. Deskripsi Matakuliah

Matakuliah ini memberikan pemahaman dan pengetahuan mahasiswa mengenai pelbagai teori dan isu etika dalam  bisnis dan profesi akuntansi. Bagaimana seorang akuntan menginternalisasi nilai-nilai etika dalam lingkungan bisnis. Karena itu diperlukan desain perkuliahan yang komprehensif. Di samping menganalisis kasus-kasus etika dan profesi akuntansi dengan menggunakan intelgensi (kognitif) diperlukan juga proses merasakan yang bersifat refleksif (afeksi). Etika yang berkaitan dengan moral (akhlak) memerlukan kehadiran hati untuk merasakan dan merefleksikan tindakan etik. Sehingga dalam perkuliahan ini akan dipadukan dengan metode olah-rasa. Mahasiswa diminta untuk merasakan dan berinterkasi secara langsung dalam dimensi kehidupan sosial.

2. Tujuan Matakuliah

Setelah menempuh matakuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu mendeskripsikan:
  1. Teori dan isu etika dalam profesi akuntan.
  2. Menumbuhkan kesadaran dan perilaku etis.
  3. Mencerap nilai-nilai luhur dalam lingkungan sosial.
  4. Penguatan nilai etika emosi dan spiritual.

3. Kompetensi Matakuliah

Matakuliah ini diharapkan bisa memberikan kompetensi kepada mahasiswa dalam hal :
1.                  Pengetahuan yang luas mengenai etika bisnis dan profesi
2.                  Pengetahuan yang holistik mengenai etika bisnis dan profesi
3.                  Bertindak secara rasional dan intuitif  

4. Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran yang digunakan adalah:
  1. Ceramah
  2. Diskusi kelompok
  3. Eksplorasi kasus
  4. Olah-rasa, yaitu mahasiswa merasakan melalui perenungan yang mendalam mengenai suatu objek etika yang berkaitan dengan kehidupan akuntan 

5. Sistem Penilaian

Sistem penilaian adalah sebagai berikut :
Partisipasi/Keaktifan         20%
Tugas & Presentasi            10%
Makalah                            10%
Middle Test                        30%
Final Test                          30%



6. Bahan Acuan (Referensi)

Wajib:
1          Unti Ludigdo. 2007. Paradoks Etika Akuntan. Pustaka Pelajar. (Ludigdo).
2          K. Bertens. 2000. Pengantar Etika Bisnis. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. (Bertens).
3          Manuel G. Velasquez. 1992.  Business Ethics: Concepts & Cases.  3rd edition.  Englewoods Cliffs NJ: Prentice Hall. (Velasques).
4          Rafik Issa.Beekum. 2004. Etika Bisnis Islami, Pustaka Pelajar. (Rafik).
5          Iqbal M. Aris Ali. 2009. Redefinisi dan Rekonstruksi Makna Organisasi Perusahaan dengan Nilai-nilai yang Beretika.” Manajemen Usahawan Indonesia. No. 04/TH.XXXVIII, 40-47.
6          Iqbal M. Aris Ali. 2010. Perilaku Oportunistik Creative Accounting dan Upaya Menginternalisasi Nilai Etika: Suatu Kajian Psikologi. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 1 (1): 57-74.  
7          Flemming Poulfelt. 1997. Ethics for management consultants, Business Ethics: A European Review, 6 (2): 65-71.
8          Alan Staine, Lorice Stainer and Alexandra Segal. 1997. The Ethics of Tax Planning. Business Ethics: A European Review. 6 (4): 213-219.
9          Jan H.W Goslings. 1997. Ethical Behaviour and Securities Trading, A European Review, 6 (3): 147-152.
10      Jurnal-jurnal yang relevan dengan pembahasan pada perkuliahan ini. (jurnal).


Anjuran:
1          Ahmad Amin. 1983. Etika (Ilmu Ahlak), Bulan Bintang. (Ahmad).
2          Nidal R.S dan M. Hisham Jabr. Etika Bisnis dan Akuntansi dalam Islam Teori dan Praktik, Sofyan Syafri Harahap (editor). Akuntansi Islam, Bumi Aksara. (Nidal).
3          Iwan Triyuwono. 2000. Organisasi dan Akuntansi Syariah, LkiS. (Iwan)
4          Zakiyuddin Baidhawy. 2007. Islam Melawan Kapitalisme. Resist Book, Yogyakarta. (Zakiyuddin).
5          Unti Ludigdo. 2012. Memakanai Etika Profesi Akuntan Indonesia dengan Pancasila, Pidato Pengukuhan Guru Besar Bidang Etika Bisnis dan Profesi, Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. (Ludigdo).


7. Topik Bahasan dan Bahan Acuan

Sesi
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan
Ref
1
Penjelasan umum  keseluruhan materi perkuliahan
·   Pentingnya Pendidikan Etika
Silabus
2
Tinjauan Teori Etika
Olah rasa
·   Teori utilitarisme
·   Teori deontologi
·   Teori hak
Kasih sayang orang tua
Bertens bab 2; Rafik bab 3
3
Keadilan dan Sistem Ekonomi
Olah rasa
·   Hakikat keadilan
·   Teori keadilan
·   Keadilan dalam ekonomi
·   Sistem ekonomi
Kasih sayang saudara
Bertens bab 3-4; Rafik bab 3; Zakiyuddin bab 2.
4
Tujuan Entitas
Olah rasa
·   Maksimalisasi Keuntungan
·   Rekonstruksi entitas
Kasih sayang sahabat
Bertens bab 5 dan Iqbal

5
Etika dalam Bisnis
Olah rasa
·   Monopoli
·   Oligopoli
·   Pasar sempurna
Kasih sayang guru/dosen
Velasquez bab 4
6
Hubungan Karyawan dan Perusahaan
Olah rasa
·   Kewajiban karyawan dan perusahaan 
·   Etika dalam pekerjaan
Kasih sayang kepada orang lain
Bertens bab 6; Velasquez bab 7
7
Etika Terhadap Konsumen
Olah rasa
·   Tanggung jawab kepada konsumen
·   Periklanan dan kebenaran
·   Penilaian etis terhadap iklan
Kasih sayang Tuhan
Bertens bab 7-8; Velasquez bab 6
8
UJIAN TENGAH SEMESTER
9
Tanggung jawab Sosial Entitas 
Olah rasa
·   Tanggung jawab legal dan moral
·   Kinerja sosial
·   Tanggung jawab lingkungan hidup
Kasih sayang kepada hewan
Bertens bab 9-10; Velasquez bab 5
10
Kode Etik  Profesi Akuntan dan Implementasi
Olah rasa
·   Kode etik akuntan
Kasih sayang kepada alam
IAPI; Ludigdo
11
Etika di Kantor Akuntan Publik (KAP)
Olah rasa
·   Membangun Etika di KAP
Bertindak jujur
Ludigdo (2005)
12
Etika Konsultan Manajemen
Olah rasa
·   Etika untuk konsultan manajemen
Keinginan dalam profesi akuntan
Flemming (1997)
13
Etika Perencanaan Pajak
Olah rasa
·   Etika melakukan perencanaan pajak
Keinginan dalam pekerjaan
Alan (1997)
14
Etika Pasar Sekuritas
Olah rasa
·   Etika bertransaksi di pasar sekuritas
Bertindak adil 
Jan (1997)
15
Internalisasi Nilai Etika
Olah rasa
·   Perilaku oportunistik
·   Internalisasi nilai etika
Menyadari kesalahan
Iqbal (2010)
16
UJIAN AKHIR SEMESTER



Keterangan:
Setiap pertemuan selalu diikuti dengan penugasan yang bersifat:

a.      Kelompok: membuat makalah berdasarkan tema yang dibahas. Tugas tersebut dipresentasikan bersama kelompok.
b.      Individu: membuat makalah dalam bentuk softcopy. Format softcopy dikirimkan via email ke: iqrafi@gmail.com dengan format: Ekbis_Mid_nama. contoh: Ekbis_Mid_Iqra. 

Seluruh penugasan yang berupa hardcopy diketik dengan spasi 1,5 kertas A4, huruf standar, margin kiri 4 dan yang lain 3.

Beberapa artikel penugasan dan informasi terkait materi perkuliahan dapat ijuga di akses melalui blog iqbalmarisali:

Konsultasi:
Iqbal M. Aris Ali, SE., S.Psi., MSA., Ak
Ruang Dosen Ekonomi Lt 2
Hp. 081340126527

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KONSEPSI PSIKOLOGI PROYEKSI (Telaah Tentang Apperseption dan Apperseptive Distortion)

Gambar
KONSEPSI PSIKOLOGI PROYEKSI (Telaah Tentang Apperseption dan Apperseptive Distortion ) A. PENDAHULUAN Sebagian dari cara individu mereduksi perasaan tertekan, kecemasan, stress atau pun konflik adalah dengan melakukan mekanisme pertahanan diri baik yang ia lakukan secara sadar atau pun tidak. Sebagimana pendapat yang dikemukakan oleh Freud Such defense mechanisms are put into operation whenever anxiety signals a danger that the original unacceptable impulses may reemerge (Microsoft Encarta Encyclopedia 2002). Freud menggunakan istilah mekanisme pertahanan diri (defence mechanism) sebagai gambaran proses tak sadar untuk melindungi individu tersebut dari kecemasan melalui pemutarbalikan kenyataan. Pada dasarnya strategi-strategi ini tidak mengubah kondisi objektif bahaya dan hanya mengubah cara individu mempersepsi atau memikirkan masalah itu. Jadi, mekanisme pertahanan diri melibatkan unsur “penipuan diri.” Istilah mekanisme bukan merupakan istilah yang pal
Baca selengkapnya

MENGENAL FENOMENA KELOMPOK SOSIAL DAN PERILAKU KOLEKTIF

Latar Belakang Manusia dilahirkan seorang diri, meskipun manusia memiliki asasi untuk bertindak berdasarkan keinginan dan kebutuhan (indepedent—sepanjang tidak melewati atau melanggar ketentuan norma dan hukum yang telah menjadi pranata sosial. Meskipun demikian, dalam kehidupannya membutuhkan orang lain untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya, motivasi itu membuat individu tersebut berkelompok atau bermasyarakat. Manusia tidak dapat berdiri sendiri namun tergantung pada orang lain (interdependensi). Jika tidak, dapat dipastikan disamping tidak dapat memenuhi kebutuhan yang lebih fatal lagi dia dapat menderita dan kemudian mengalami kematian. Dalam hubungannya dengan manusia lain manusia berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan orang lain, karena manusia mempunyai naluri untuk selalu hidup dengan orang lain (gregariausness). Manusia menurut kodratnya itu dilahirkan untuk menjadi bagian dari suatu kebulatan masyarakat. Dengan demikian manusia itu merupakan bagian dari suatu kelom
Baca selengkapnya

FENOMENA GENDER DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL

Bab I. Pendahuluan Latar Belakang Negara-negara yang mengklaim dirinya sebagai negara demokrasi, memperjuangkan hak asasi manusia sangat berkepentingan dan menjadi keniscayaan membela hak-hak kaum perempuan. Isu jender akhir-akhir ini semakin ramai dibicarakan, walaupun jender itu sendiri tidak jarang diartikan secara keliru. Jender adalah suatu istilah yang relatif masih baru. Menurut Shorwalter, wacana jender mulai ramai dibicarakan pada awal tahun 1977, ketika sekelompok feminis di London tidak lagi memakai isu-isu lama seperti patriarchal atau sexist, tetapi menggantinya dengan isu Jender (gender discourse). Sebelumnya istilah sex dan gender digunakan secara rancu. Dimensi teologi jender masih belum banyak dibicarakan, padahal persepsi masyarakat terhadap jender banyak bersumber dari tradisi keagamaan. Ketimpangan peran sosial berdasarkan jender (gender inequality) dianggap sebagai divine creation, segalanya bersumber dari Tuhan. Berbeda dengan persepsi para feminis yang mengangga
Baca selengkapnya